Tuesday 15 May 2012

Kisah Gue by amira hanifa hanunnajmi #part1


hari ini tanggal gue lamaran sama pacar gue yang ada di boyolali. gue sebenernya kasian sama pacar-pacar gue yang di jakarta, surabaya, tegal, malang, dan sekitarnya. tapi nggakpapa, pacar gue yang di boyolali ini sangat-sangat tajir. jadinya gue lebih milih yang di boyolali. inget nggak lagu "susu mbok darmi rasanya setroberi, susu mbok darmi asli dari boyolali" gue kalo jadi nikah sama pacar gue yang di boyolali, bakalan gemuk karena minum susu mbok darmi terus. gue juga bakal mewarisi harta kekayaan susu mbok darmi. bakalan kaya raya kan gue. setelah lamaran, mungkin gue bakalan mutusin pacar-pacar gue yang ada di luar sana. biar mereka ucap gue kayak apa, yang penting gue kaya raya. gue sedih setiap hari harus hidup miskin. miris nasib gue ini. sejak ada pacar gue yang ada di boyolali, gue terasa terangkat. harta martabat gue nggak hancur. sebenernya gue nggak mencintai pacar gue yang di boyolali. kenapa gue mau nikah? karena hanya pacar gue yang di boyolali yang paling kaya. bukan maksud gue untuk mata duitan. tapi gue cuman pingin kaya raya. mama papa gue sekarang di bogor. gue nggak tau mereka sekarang hidup dimana. gue kangen, tapi mereka yang udah nelantarin gue. gue benci sama mereka. orang-orang bilang gue kayak sebatang kara. memang, gue nggak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, selain pacar-pacar gue yang ada di sana. hanya pacar yang di boyolali lah yang paling ngertiin gue. gue udah hancur berkeping-keping. gue tersiksa dengan hidup gue yang kayak gini. gue ketemu pacar gue yang di boyolali itu, saat gue menjadi pembantu di sebuah rumah. dan rumah itu milik dia. sebulan gue disana, dia mulai memberikan perhatian kepada gue. pertamanya gue risih. tapi lama-kelamaan gue mulai tertarik. akal jahat gue keluar. kalau dia nembak gue, gue bakal jadi orang terkaya di dunia. karena susu mbok darmi sudah keluar sampai mancanegara. bangga nggak sih. waktu gue cuci piring, dia ngampirin gue dan dia bilang.............
to be continued..
tunggu part 2..
NAUDZUBILLAH.

No comments:

Post a Comment